Lima orangutan dilepasliarkan di Hutan Kehje Sewen, Muara Wahau, Kutai Timur, Senin (4/12/2017).
Kelimanya dibawa dari Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), dengan mobil bak terbuka menuju selama 12 jam.
CEO BOS Foundation, Jamartin Sihite, mengatakan, pada tahun ini, pihaknya sudah melepasliarkan 25 orangutan. Jamartin berharap, tahun 2018 pihaknya akan melepasliarkan ratusan orangutan.
“Selama tahun 2017, kami lepasliarkan 25 orangutan. Kalau digabung sama Kalteng totalnya ratusan,” ungkapnya.
Dijelaskan Jamartin, cita-cita Yayasan BOS adalah menjadi yayasan terkecil di Indonesia. Jamartin berencana mengembalikan semua orangutan ke rumahnya yakni hutan belantara.
“Tapi kan faktanya berbeda, hutan sangat sulit ditemukan. Saya masih terus berusaha mencari hutan, untuk melepaskan puluhan orangutan yang masih ada di kandang,” sebutnya.
Contohnya, lanjut dia, lima individu orangutan yang dilepasliarkan kali ini sudah lama mengantre waktu pelepasliaran. “Masih banyak yang antre dilepasliarkan, tapi banyak pula yang mengantre masuk ke yayasan,” ujarnya.
Kelima orangutan yang dilepasliarkan tersebut telah melewati masa orientasi dan sekolah di sekolah hutan hingga kembali liar. Dulunya mereka adalah yatim piatu yang tersesat dan berkonflik dengan manusia.
