Sebanyak 94.946 personel Polri disiagakan jelang Hari Natal dan Tahun Baru. Fokus pengamanan dibuat dalam skema dua daerah prioritas.
“Jumlah anggota Polri sendiri yang terlibat dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru, atau Operasi Lilin ada 94.946 personel seluruh Indonesia, dengan pembagian 13 polda yang masuk prioritas satu, itu 2/3 kekuatan, jumlahnya 69.080 personel,” ujar Karo Penmas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (21/12/2018).
Polda yang prioritas satu tersebut yakni Polda Sumatera Utara, Lampung, Banten, Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Maluku, NTT, dan Papua.
Sementara itu, 21 polda kategori prioritas dua yakni Polda Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, NTB, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, dan Papua Barat. Ada 25.866 personel Polri yang dikerahkan di 21 daerah prioritas ini.
Dedi mengatakan ada 57.946 objek yang jadi perhatian pengamanan. Objek yang jadi fokus pengamanan yakni tempat ibadah. Polri akan melakukan pengamanan bersama TNI, pemda, stakeholder terkait, dan dari ormas-ormas.
“Yang paling utama adalah gereja dan tempat-tempat ibadah yang dijadikan perayaan oleh saudara-saudara umat krisitiani. Ada 48.798 gereja dan tempat ibadah,” kata Dedi.
Polisi juga membuka pos pengamanan sebanyak 1.786 di seluruh Indonesia. Pospam ini tersebar di tempat keramaian, tempat ibadah, tempat wisata, dan pusat perbelanjaan.
Beberapa titik yang diamankan Polri:
– 2.705 tempat wisata
– 1.904 tempat perayaan pergantian tahun baru
– 2.684 lokasi pusat perbelanjaan
– 858 terminal
– 530 pelabuhan laut
– 207 bandara
– 260 stasiun kereta api
Polisi juga berjaga di lokasi yang berpotensi menimbulkan kemacetan, kecelakaan, dan gangguan ketertiban lain yang ada di 727 pos. Tol Jakarta-Cikampek ada tiga proyek yakni Tol Jakarta-Cikampek elevated, proyek kereta api cepat, dan proyek LRT. Selain itu rest area Cipali dan Cikampek juga akan dijaga.
“Jalan-jalan yang menjadi potensi sumber kemacetan, juga sudah diantisipasi. Antara lain jalan Tol Jakarta-Cikampek, di situ ada 3 proyek, yang betul-betul menjadi atensi kepolisian agar tidak terjadi kepadatan di situ,” tutur Dedi.
Pada tahun ini, tepatnya, Minggu-Senin (13-14 Mei 2018), terjadi serangan bom di Surabaya.
Dalam dua hari tersebut, terjadi lima ledakan di tempat berbeda yakni di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, GPPS Jemaat Sawahan, Rusunawa Wonocolo Sidoarjo, dan Polrestabes Surabaya.
Akibatnya, ada 28 orang tewas termasuk pelaku dan 57 orang terluka. Serangan bom ini didalangi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) cabang Asia Tenggara yang berafiliasi dengan ISIS.
Di bulan yang sama, pada 11 Mei, terjadi kerusuhan di Mako Brimob yang didalangi napi teroris. Selanjutnya, terjadi serangan kelompok terduga teroris di Mapolda Riau pada Rabu (16/6) pagi. Sejumlah orang menumpangi mobil menyerang anggota polisi yang ada di sana, para pelaku berhasil dilumpuhkan petugas.