Kondisi cuaca di perairan Indonesia tidak menantu dan lebih cenderung ke arah ekstrem belakangan terakhir. Oleh karena itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tarakan memberikan peringatan kepada para nahkoda kapal untuk berhati-hati selama melakukan pelayaran.
Jika dirasa sangat membahayakan, maka KSOP akan melakukan penundaan izin berlayar untuk sementara waktu.
“Hari ini kita menyampaikan kepada semua operator, agen, dan nahkoda kapal-kapal yang open sea atau meliintasi jauh dari pantai dan daratan untuk lebih berhati-hati karena cuaca saat ini sedang sulit diprediksi. Untuk speedboat, jurusan ke Nunukan, Sungai Nyamuk, dan pulau Banyu harus ekstra hati-hati karena cuaca secara tiba-tiba bisa berubah ekstrem,” kata Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli KSOP Tarakan, Syaharuddin, Kamis (31/11/2017).
Menurutnya KSOP Tarakan telah menerima maklumat dari Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direkorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan bahwa ada potensi cuaca ekstrem di perairan. Oleh karena itu para nahkoda wajib waspada.
Jika mengalami cuaca buruk seperti hujan deras dengan disertai angin kencang dan gelombang luat tiinggi, maka nakhoda bisa mengarahkan kapal untuk berlindung di tempat yang aman. Setelah cuaca normal bisa melanjutkan kembali pelayaran ke tempat tujuan.
Karena warning baru saja diterima oleh KSOP, sehingga belum ada penundaan pelayaran namun jika cuaca semakin tidak bersahabat di Kaltara akkan dilakukan larangan pelayaran dalam waktu yang tidak bisa ditentukan.
“Hingga saat ini belum ada penundan, tetapi kapal-kapal yang menuju Samarinda, Baliikpapan, Toli-Toli atau yang keluar dari Kaltara sudah kita sampaikan bahwa ada warning dari KPLP untuk berhati-hati. Kapal peri Julung-Julung yang ke Toli-Toli juga sangat bahaya melakukan pelayaran karena jarak antara lambung dan geladak kapal dengan permukaan laut hanya 1,5 meter, belum lagi lama perjalanan yang mencapai 32 jam, sangat berbahaya untuk kondisi cuaca seperti ini.” bebernya.
Pengawasan terhadap kapal-kapal yang berlayar jauh serta keluar Kaltara menjadi prioritas dari KSOP Tarakan, sehingga pantauan terhadap muatan maupun rute berlayar harus benar-benar aman dilakukan pelayaran baru mendapatkan izin berlayar.
“Selain maklumat dari KPLP, kami juga berkaca pada pengalaman setiap tahunya, bahwa di bulan Nopember sampai Februari cuaca sulit di prediksi. Sehingga perlu kehati-hatian , disini llaut tenang, bisa jadi di luat lepas sana bergejolak. Oleh karena itu, instruksi dari pusat harus kita laksanakan didaerah untuk keselamatan pelayaran,” ucapnya.
Jika terjadi cuaca yang esktrem, maka KSOP bisa melakukan penundaan pelayaran kapal-kapal kkeluar Kaltara baik kapal penumpang maupun barang, terutama yang akan ke Makasar, Surabaya, Balikpapan dan Samrida, serta ke Jakarta.
“Kita bisa melakukan penundaan jika memang perlu dilakukan, makanya kita harus update informasi terkini cuaca saat ini. Jangan sampai terjadi insiden karena kecerobohan kita, makanya kita lakukan pengawasan yang ketat untuk ijin berlayar saat ini,” pungkasnya.