Enam orangutan usia 8-13 tahun yang terdiri dari 4 jantan dan 2 betina dilepasliarkan ke hutan konservasi Kehje Sewen, di Kutai Timur, Kalimantan Timur, Senin (27/8). Pelepasliaran orangutan, sekaligus memperingati Hari Orangutan Sedunia, yang diperingati 19 Agustus 2018 lalu.
Kegiatan pelepasliaran orangutan sore ini, digelar di kantor BKSDA Kalimantan Timur, di Jalan Teuku Umar, Samarinda dihadiri sejumlah selebriti Tanah Air yang konsern pada orangutan. Seperti Ridho Slank dan Davina Veronika. Keenam orangutan itu, telah menjalani proses rehabilitasi lebih 5 tahun, di yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja Lestari, Kutai Kartanegara.
Hutan Kehje Sewen yang dikelola PT Restorasi Habitat Orangutan Indonesia (RHOI), sebagai perusahaan bentukan Yayasan BOS, memiliki luasan sekira 86 ribu hektare. Namun demikian, dari luasan itu, hanya sekitar 22 ribu hektare yang layak menjadi habitat satwa primata itu.
“Pelepasliaran 4 orangutan jantan dan 2 betina hari ini, adalah yang ke-17 kali di hutan Kehje Sewen. Dari Samarinda, memakan waktu hingga 20 jam ke depan tiba di Kehje Sewe,” kata Direktur Konservasi PT RHOI, Aldrianto Priajati, ditemui merdeka.com di sela kegiatan pelepasliaran, Senin (27/8) sore.
Saat ini, menurut Aldrianto, ada 91 orangutan yang ada di hutan Kehje Sewen, hasil pelepasliaran sejak 2012 lalu. “Dengan tambahan 6 orangutan baru ini, populasi jadi 97 individu. Sedangkan kapasitas Kehje Sewen ini, sekitar 150 individu orangutan,” ujar Aldrianto.
Di pusat rehabilitasi yayasan BOS Samboja Lestari sendiri, tersisa 144 orangutan, yang tengah menunggu giliran dilepasliarkan. PT RHOI, lanjut Aldrianto, sedang berusaha mencari areal lainnya untuk pelepasliaran. “Perlu sekira 60 ribu hektare lagi untuk bisa menampung sekira 200 orangutan,” sebut Aldrianto.
“Tantangan ke depan, adalah melibatkan lebih banyak pihak dan mereplikasi kerja sama seperti ini di seluruh lini konservasi,” kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur Sunandar Trigunajasa menambahkan.
Untuk diketahui, Hutan Kehje Sewen, mengadopsi bahasa lokal Dayak Wehea, yang berarti orangutan. Jadi, nama Hutan Kehje Sewen bermakna sebagai hutan bagi para orangutan. Sejak tahun 2012, Yayasan BOS sampai hari ini telah melepasliarkan 374 individuo orangutan, termasuk hari ini. Baik itu di Hutan Lindung Bukit Batikap dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya di Kalteng, dan hutan Kehje Sewen.