Jumlah guru produktif pada satuan pendidikan menengah diklaim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Utara masih sangat kurang.
Guru produktif pada umumnya dibutuhkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya mata pelajaran yang cukup teknis seperti guru perikanan, guru multimedia, teknis mesin, dan teknik lainnya.
“Dari tiga jenis guru yaitu guru normatif, guru adaptif, dan guru produktif, kita sangat kurang guru produktif,” kata Kepala Disdikbud Kalimantan Utara Sigit Muryono saat disua Tribun, Rabu (31/1/2018).
Sigit belum bisa merinci kepastian jumlah kekurangan guru produktif.
Namun yang pasti katanya, kekurangan guru produktif terjadi hampir merata di 17 SMK Negeri dan 11 SMK Swasta. Dari total 28 SMK lanjutnya, ada kurang lebih 57 prodi.
“Kekurangan ini perlu segera dipenuhi proses belajar mengajar mata pelajaran tertentu bisa lebih maksimal,” katanya.
Kurangnya guru produktif disebabkan angkatan guru produktif juga sangat kurang menurut Sigit. Bahkan lanjutnya, beberapa sekolah membuka pendaftaran kontrak guru produktif sangat jarang ada pelamar.
“Kita tidak ada produsennya. Misal di Universitas Borneo Misalnya belum ada keguruan teknik mesin. Yang ada itu di provinsi-provinsi tetangga,” katanya.