Laporan intelijen baru yang ditinjau oleh pejabat Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa kelompok pro-Ukraina, yang kemungkinan terdiri dari orang Ukraina atau Rusia, menyerang pipa gas Nord Stream pada September 2022 lalu.
Hal tersebut dilaporkan New York Times pada Selasa (7/3/2023). Selain itu, laporan itu juga menyebut tidak ada bukti Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atau pejabat pemerintah Ukraina lainnya berada di balik serangan bocornya gas alam ke Laut Baltik.
Ledakan di jaringan pipa yang menghubungkan Rusia dan Jerman pada 26 September lalu terjadi di zona ekonomi eksklusif Swedia dan Denmark. Kedua negara menyimpulkan ledakan itu disengaja, tetapi belum mengatakan siapa yang mungkin bertanggung jawab.
Sementara AS dan NATO menyebut serangan pipa itu sebagai tindakan sabotase, Moskow menyalahkan Barat yang melakukan serangan. Tetapi tidak ada satupun pihak yang memberikan bukti.
Sebelumnya, wartawan investigasi yang juga pemenang Pulitzer Award, Seymour Hersh dalam blognya menuduh AS sebagai pihak yang bertanggung jawab atas ancaman serangan pipa gas di Eropa tersebut.
Menurutnya operasi rahasia telah diperintahkan Gedung Putih dan dilakukan CIA. Dalam laporannya, pria berusia 85 tahun itu juga mengatakan operasi dilakukan September 2022.
Ia menuding penyelam laut dalam AS, menggunakan latihan militer NATO sebagai kedok, menanam ranjau di sepanjang jalur pipa yang kemudian diledakkan dari jarak jauh. Namun lagi-lagi tuduhan tersebut tak memberikan bukti konkret.
Bulan lalu, Denmark, Jerman dan Swedia mengatakan penyelidikan mereka belum selesai. AS dan Inggris mengatakan mereka sedang menunggu hasil temuan tersebut.
“Kita perlu membiarkan penyelidikan ini selesai dan baru kemudian kita melihat tindakan lanjutan apa yang mungkin atau mungkin tidak sesuai,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby, dikutip Reuters.
Jerman mengatakan pihaknya telah mencatat laporan New York Times tetapi penyelidikannya sendiri belum membuahkan hasil. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson keduanya menolak mengomentari laporan media tersebut.
Penasihat senior Zelensky, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa Kyiv “sama sekali tidak terlibat” dalam ledakan tersebut dan tidak memiliki informasi tentang apa yang terjadi.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan laporan media pada Selasa menggarisbawahi perlunya pertanyaan Moskow tentang apa yang terjadi untuk dijawab. Dia juga menuduh mereka yang bertanggung jawab atas kebocoran informasi ke media ingin mengalihkan perhatian publik dan menghindari penyelidikan yang layak.
Perlu diketahui Nord Stream 1 memang menjadi pipa penting dalam penyaluran gas ke Eropa. Pipa Nord Stream 1 membentang sepanjang 745 mil atau sekitar 1.200 km di bawah Laut Baltik dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke timur laut Jerman.
Nord Stream dijalankan oleh perusahaan berbasis di Swiss yang pemegang saham utamanya adalah Gazprom, raksasa energi Rusia. Dibuka pada tahun 2011, pipa ini dapat mengirim maksimum 170 juta kubik meter gas per hari dari Rusia ke Jerman, kemudian disalurkan ke pembeli lainnya di Eropa.