Menurut para pejabat pada Rabu, 8 Maret 2023, militer mempercepat upayanya untuk memetakan rencananya, seperti ukuran unit, struktur komando dan lokasinya.
Ini datang sebagai perintah langsung dari Presiden Yoon Suk Yeol yang pada bulan Januari menyerukan unit multi-misi yang tidak hanya mampu secara efektif menangkis ancaman UAV dari Korea Utara, tetapi juga melakukan peran pengintaian dan perang psikologis.
Jenderal Lee Bo-hyung dari Komando Penerbangan Angkatan Darat bertanggung jawab atas proyek tersebut.
Bagaimana berbagi peran dan beroperasi dengan Angkatan Udara terhadap ancaman UAV dalam berbagai bentuk telah muncul sebagai salah satu tugas utama karena militer berencana untuk terus memperkuat kemampuan drone-nya.
Pocheon, sebuah kota di daerah timur laut jauh Provinsi Gyeonggi adalah salah satu kandidat untuk lokasi unit tersebut.
Itu tepat di selatan Cheorwon dan Hwacheon, dua kabupaten yang berbatasan dengan Korea Utara dan memiliki fasilitas militer yang pernah digunakan oleh Korps VI Angkatan Darat Republik Korea yang sekarang dibubarkan.
Ini berarti bahwa pengembangan cepat unit UAV dimungkinkan dengan mengingat bahwa sebagian besar fasilitas termasuk bunker bawah tanah masih dapat digunakan setelah beberapa pekerjaan perbaikan dan peningkatan.
Untuk memaksimalkan potensi unit itu, para pejabat mengatakan militer Korea Selatan telah belajar dari negara-negara mitranya yang mengoperasikan unit semacam itu.
Beberapa perwira militer baru-baru ini mengunjungi unit operasi UAV Turki untuk menerima saran, menurut para pejabat.
“Kami sedang mengembangkan konsep dan strategi operasional dengan menganalisis kasus operasi dari berbagai negara,” kata Kepala Staf Gabungan dalam sebuah pernyataan.