Polda Kalimantan Selatan mengamankan 18 ribu kg beras yang diduga hasil oplosan. Rencananya beras tersebut akan diedarkan di Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Irjen Setyo Wasisto mengatakan, beras jenis medium ini merupakan beras asal Vietnam yang dioplos dengan beras lokal dan diganti dengan karung yang berbeda. Padahal seharusnya beras yang dioplos tersebut merupakan beras untuk operasi pasar.
“Jadi Polda Kalimantan Selatan, menangkap ada pedagang yang membeli beras Bulog sekitar 18 ribu kg, kemudian ditukar karungnya, dan dimasukan kontainer rencana akan dijual ke Surabaya. Ini kan tidak boleh, karena sebetulnya beras itu untuk operasi pasar,” ujar dia di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Senin (8/1/2018).
Setyo menuturkan, saat ini pihak kepolisian telah menangkap pelaku yang melakukan pengoplosan beras tersebut. Beras tersebut ditemukan dalam sebuah gudang di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin, pada Sabtu 6 Januari 2018.
“Sudah ada (pelaku yang ditangkap), tapi saya kurang ingat ya, harus dicek lagi. Itu yang mengoplos, yang mengganti karung bulog diganti karung polos,” kata dia.
Setyo menyatakan, beras oplosan hasil temuan tersebut tidak semuanya diamankan. Melainkan sebagian besar kembali disalurkan dalam operasi pasar sesuai dengan fungsinya. Hal ini agar tidak terjadi gangguan pada pasokan beras di wilayah tersebut.
“Perintah Pak Kapolri sudah jelas untuk disisihkan, barang bukti disisihkan takut rusak, takut hancur. Kemudian sebagian yang kecil itu untuk lanjut ke penyidikan. Yang sebgaian besar dikembalikan ke fungsinya untuk operasi pasar. Supaya tidak terganggu mekanisme pasar,” ujar dia.