Direktur Eksekutif Politika Research & Consulting (PRC) Rio Prayogo mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir lebih menjanjikan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dibandingkan dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Berdasarkan survei teranyar lembaga kami, Prabowo lebih menjanjikan bersama Erick Thohir, bukan bersama Khofifah, apalagi Airlangga,” kata Rio dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Berdasarkan survei terbaru PRC, kata dia, Prabowo Subianto-Erick Thohir meraih elektabilitas 38,8 persen dalam simulasi tiga pasangan. Di posisi kedua, pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno meraih elektabilitas sebesar 31,9 persen, disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,5 persen.
“Dalam simulasi tujuh nama cawapres, Erick Thohir meraih elektabilitas 16,8 persen. Elektabilitas Ridwan Kamil sebesar 16,4 persen, dan Muhaimin Iskandar sebesar 15,4 persen. Berikutnya, Sandiaga Uno (12,6 persen), Gibran Rakabuming Raka (10,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (10 persen), dan Airlangga Hartarto (1,2 persen),” tuturnya.
Dia menyebut bahwa, Khofifah Indar Parawansa hanya berbasis di Jawa Timur (Jatim), sedangkan Erick Thohir kuat di Jawa Timur dengan menjadi salah satu representasi Nahdlatul Ulama (NU) dan suaranya pun lebih merata di seluruh Indonesia, khususnya di luar Jawa dan tidak sebatas dari kalangan tertentu saja.
“Untuk Airlangga, jelas jauh tidak bisa dibandingkan,” ucapnya.
Erick Thohir, tambah dia, juga bisa merambah basis suara yang belum dimiliki Prabowo Subianto yakni generasi millenial, khususnya masyarakat sepak bola, sebab aktif dalam dunia sepak bola. Misalnya, dengan pernah menjadi Presiden Inter Milan dan posisinya saat ini sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Ini semua memperkuat modal sosial dan kekuatannya sebagai tokoh berpengaruh. Erick juga menguatkan Prabowo dari narasi dan isu perbaikan ekonomi, karena memiliki pengalaman panjang di bidang ekonomi, saat ini menjadi Menteri BUMN dan Ketua masyarakat Ekonomi Syariah,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara menilai Erick Thohir memiliki modal sosial politik yang bisa memperkuat cawapres baik dalam sukses pemenangan maupun dalam sukses kepemimpinan, dibandingkan dengan bakal cawapres lain.
Menurut dia, Erick Thohir secara teritorial dapat memperkuat kemenangan di luar Jawa, serta diterima di semua pihak maupun strata sosial masyarakat.
“Sebutlah misalnya, kelompok millenial, kelompok menengah, agama, dan bahkan kelompok strategis pemilih lainnya, seperti komunitas sepak bola yang sangat fanatik, serta masyarakat ekonomi syariah di mana ET jadi ketua umum-nya. Itu bisa menjadi instrumen politik yang efektif karena umat Islam merupakan mayoritas penduduk Indonesia,” ujarnya.
Apalagi, lanjut dia, rekam jejak Erick Thohir sebagai praktisi ekonomi profesional menegaskan pemahamannya akan masalah-masalah ekonomi, baik secara praktis maupun visioner dalam menjawab tantangan bangsa ke depan.
“Ini penting mengingat, calon wakil presiden yang mendampingi capres Prabowo idealnya adalah sosok yang paham masalah-masalah ekonomi secara komprehensif. Ini untuk meletakkan fondasi Indonesia 2045 sebagai negara maju,” terangnya.
Selain itu, ujarnya lagi, Erick Thohir mampu mendapatkan dukungan dari para pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran memiliki hubungan dekat dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut.
“Harus dicatat bahwa Erick memiliki rekam jejak sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf pada Pilpres 2019 yang lalu, dan telah terbukti sukses. Hal ini tentu memberikan dampak positif terhadap potensi Erick Thohir dalam menghimpun dukungan dari para pendukung Jokowi di seluruh wilayah Indonesia, dan tidak tersegmentasi di wilayah tertentu saja,” kata dia.
Sumber: Antara