Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr.) merupakan bawang yang sangat mirip dengan bawang merah. Padahal, sebetulnya berbeda. Bawang dayak yang memiliki famili iridaceae, juga sering disebut dengan nama lain seperti bawang sambrang, bawang mekah, bawang hutan, bawang kambe, atau bawang berlian. Namun terlepas dari itu, khasiat bawang dayak dipercaya bisa mencegah beragam penyakit.
Di Indonesia, bawang dayak banyak dibudidayakan di Kalimantan Tengah sehingga disebut bawang dayak. Sedangkan di daerah Jawa Barat atau Sunda, tanaman ini juga dikenal dengan nama daerah yaitu babawangan beureum. Bagian tanaman obat yang dapat dimanfaatkan adalah umbi, daun, akar, dan bunganya.
Menurut jurnal Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “Efektivitas Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) Dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus”, bawang dayak dipercaya sebagai tanaman obat yang dapat menangani banyak penyakit. Sebab bawang ini memiliki kandungan berupa senyawa fitokimia pada umbinya seperti alkaloid, glikosid, flavonoid, fenoid, steroid, dan tannin yang dianggap memiliki efek antimikroba.
Mengutip dari jurnal Universitas Jenderal Ahmad Yani yang berjudul “Khasiat Bawang Dayak Sebagai Herbal Antimikroba Kulit”, Umbi bawang dayak secara empiris dikenal memiliki khasiat untuk mengatasi bisul atau penyakit kulit. Cara penggunaannya yaitu dengan menempelkan parutan umbi bawang dayak pada daerah luka.
Khasiat bawang dayak sebagai antibakteri telah dibuktikan dalam sebuah penelitian, bahwa ekstrak bawang dayak dengan pelarut etanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan rata-rata zona hambat yang dihasilkan adalah 12,5 mm dan 14 mm.
Sebagai informasi, Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen utama pada manusia sehingga hampir semua orang pernah mengalami infeksi bakteri ini selama hidupnya dengan derajat keparahan yang beragam. Staphylococcus aureus termasuk salah satu bakteri penyebab Infeksi Saluran Pernapasan atau ISPA ke empat yaitu 3,6 persen setelah Streptococcus alba (10,7 persen), Streptococcus alfa (10,7 persen), dan Candida (7,1 persen).
Dalam sebuah jurnal Farmasi Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua berjudul “Penyuluhan Tentang Khasiat Bawang Dayak Terhadap Penyembuhan Luka Di Desa Candirejo”, pernah dilakukan penelitian untuk menguji khasiat bawang dayak terhadap penyembuhan luka.
Mula-mula, bawang dayak dibersihkan dari kotorannya dan dicuci dengan menggunakan air mengalir, ditiriskan lalu ditimbang berat basahnya. Selanjutnya dikeringkan di lemari pengering hingga rapuh. Sampel yang telah kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender hingga menjadi serbuk simplisia yang sesuai. Setelah itu disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dalam ruangan yang terlindungi dari cahaya sinar matahari.
Sebanyak 500 gram serbuk simplisia dimasukkan kedalam wadah tertutup ditambahkan 75 bagian etanol 96 persen lalu wadah ditutup dan dibiarkan selam 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk. Kemudian disaring dan ampas dibilas kembali dengan 25 bagian etanol.
Dari hasil penelitian diatas, ditunjukkan bahwa panjang luka dari hari pertama sampai ke-14 menunjukkan bahwa panjang luka mengalami penurunan setelah beberapa hari pengamatan.
Tidak hanya itu, disarikan dari berbagai sumber, bawang dayak juga memiliki sejumlah manfaat lain sebagai:
1. Antibakteri
2. Diuretik
3. Astingen
4. Pencahar
5. Analgetik
6. Mengobati luka
7. Sakit kuning
8. Batuk
9. Mencret berdarah
10. Sakit perut
11. Disentri
12. Radang poros usus
13. Kanker colon
14. Kanker payudara
15. Perangsang muntah
16. Daunnya berkhasiat sebagai obat bagi wanita yang nifas.
17. Pengobatan Kista
18. Mencegah penyakit jantung
19. Imunostimulant,
20. Antinflamasi,
21. Antitumor, serta
22. Mencegah pendarahan
Sekilas, bawang dayak nyaris sangat mirip dengan bawang merah, yakni bentuknya berlapis kulit dan daging umbi berwarna merah. Namun bila diperhatikan lebih dalam, bawang dayak memiliki warna merah yang lebih pekat, cenderung sedikit keunguan-merah. Melansir dari laman Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, lapisan daging buahnya juga lebih tebal dan terkesan lebih kokoh dari bawang merah biasa.
Bawang Dayak memiliki ciri khas permukaan yang halus dan bau yang tidak menyengat. Bila tanaman ini diiris tidak akan menyebabkan sakit mata seperti bawang merah pada umumnya. Ciri lainnya, saat dipegang, warna merah tanaman ini akan menempel di tangan.
Source: tempo