Asmirandah mengenakan busana serba hitam dan fisiknya terlihat begitu lemas. Kala itu, ia mengungkapkan permintaan terakhir sang ayah sebelum wafat.
“Bisa dibilang Papa sudah bahagia, banyak hal-hal yang udah kita lakukan atas permintaan Papa seperti liburan dan lain-lain. Dan memang Papa mau ada di sini, dekat anaknya, istrinya, cucunya yang paling penting itu yang Papa bilang. Kita udah menjalankan itu juga,” ucap Asmirandah sambil menahan tangis di TPU Srengseng Sawah, Depok, Jumat (7/4).
Asmirandah kemudian menjelaskan kini ayahnya tak lagi sakit. Ia bersama keluarga telah ikhlas melepas kepergiannya untuk selama-lamanya.
Jonas yang memayungi Asmirandah sepanjang proses pemakaman takut kuat menahan kesedihannya. Ia menceritakan bahwa almarhum mertuanya adalah orang yang hebat.
“Jadi Papa itu orang yang kuat, nggak pernah mau nunjukin kalau dia sakit. Bahkan sampai istilahnya di hari-hari terakhir masih bercanda. Jadi sama sekali nggak ada yang gimana ya,” ujar Jonas.
Ayah Asmirandah, Muhammad Tarmizi Zantman, mengembuskan napas terakhir pada Kamis (6/4) sore. Tarmizi mengidap kanker usus sebelum meninggal dunia.
Sumber: Insert Live