Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur membuka peluang kerjasama dengan para pengusaha dari Negara Republik Kazakhstan dalam berbagai kegiatan sektor usaha, di antaranya perdagangan, investasi, teknologi dan berbagai sektor lainnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Kaltim M Syirajudin mengatakan kunjungan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Kazakhstan M Fadjroel Rachman dan pelaku usaha dari Kazakhtan ke wilayah Kaltim merupakan momentum yang sangat bersejarah bagi Benua Etam.
“Kami berharap kunjungan ini menjadi titik awal yang lebih dalam dan berkelanjutan dari hubungan yang sudah dibangun sebelumnya. Kunjungan ini sekaligus komitmen kuat antara kedua negara dalam memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan,” kata Syirajudin pada pertemuan dengan Fadjroel Rachman beserta para pelaku usaha dari Republik Kazakhstan, di Ruang Pandurata Kantor Gubernur Kaltim, Minggu.
Pertemuan bertajuk “Bussiness Meeting” ini turut dihadiri Kepala Dinas Kominfo Kaltim M Faisal, Kepala DPMTPSP Puguh Harjanto, Kepala Dinas PUPR dan Pera Aji Muhammad Fitra Firnanda, Plt Kepala Disperindagkop dan UKM Heni Purwaningsih, Kepala Biro Umum Lisa Hasliana dan Kepala Biro Adpim Syarifah Alawiyah.
Syirajudin menjelaskan penetapan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara ( IKN) Nusantara menjadi magnet yang sangat luar biasa bagi yang berkepentingan di dalamnya, baik sebagai individu, masyarakat domestik dan internasional.
” Para investor termasuk kedutaan negara-negara sahabat yang nantinya akan menempati lokasi dimaksud,” jelasnya.
Ia menambahkan kehadiran IKN di Provinsi Kalimantan Timur diyakini akan membawa perubahan besar bagi kawasan-kawasan penyangga secara keseluruhan di Kalimantan Timur dari sisi ekonomi, infrastruktur dan sektor lainnya yang dibutuhkan.
“Hal ini menjadi kesempatan terbaik bagi Kalimantan Timur di dalam menyiapkan proyek infrastruktur maupun hilirisasi dari komoditi unggulan sebagai penyangga IKN yang dapat ditawarkan kepada investor dalam dan luar negeri, termasuk menjalin kerja sama dengan Kazakhstan yang juga memiliki ibu kota Astana,” jelas Syrajudin.
ia mengajak para pengusaha Kazakhstan untuk menjalin kemitraan yang lebih kuat, membangun masa depan yang lebih baik, dan mewujudkan potensi yang belum tergali sepenuhnya dalam kerjasama bilateral ini.
“Semoga dalam pertemuan ini akan meningkatkan kerja sama yang baik bagi Indonesia dan Kazakhstan, khususnya antara IKN Nusantara dan Astana,” jelasnya.
Sementara itu, Dubes LBBP RI Astana M Fadiroel Rachman mengatakan dipilihnya Pulau Kalimantan sebagai ibu kota baru negara Indonesia tentunya menjadi sebuah kebanggaan bagi warga Kalimantan dan sebagai momentum pemerataan pembangunan yang selama ini Jawa sentris menjadi Indonesia sentris, ke wilayah tengah dan timur Indonesia.
“Ini kebanggaan bagi saya yang lahir di sini, di Kalimantan, dan semua warga Kalimantan atas ditetapkannya Ibu Kota Nusantara di Pulau Kalimantan. Kita juga akan membangun kerja sama ‘sister city’ antara Nusantara dan Astana, sebagai dua ibu kota baru negara Indonesia dan Kazakhstan,” kata Fadjroel yang lahir di Banjarmasin, dan pernah menjabat sebagai juru bicara Presiden RI Joko Widodo.
Dalam kunjungannya Ke Kaltim, Dubes Fadiroel Rachman membawa serta sejumlah rombongan diantaranya Serik (Konsulat Kehormatan RI Almaty), Mankaraev Kaisa Zakirovich (Head of the Department of Economics and Budget Planning-Akimat Astana), Yergaliev Talgat Faizullievich (Deputy of the Maslikhat of The City of Astana), Bergaliev Gabbas Tokanovich (Deputy Head of the Department of Architecture, Urban Planning and Land Relations-Akimat Astana), Rakhmatullaev Abai Kalykululy (Head of Economic Analysis and Reporting Department Akimat Astana), serta pelaku usaha dan influencer asal Kazakhstan.
Sumber: Antara Kaltim