Upacara penanaman tembuni merupakan upacara yang berkaitan dengan kelahiran anak di suku Banjar, Kalimantan Selatan. Sama halnya di Jawa, tembuni (ari-ari) dipercaya merupakan saudara si bayi.
Tata Cara Upacara Penanaman Tembuni
Bayi yang lahir tali pusatnya (tembuni) dipotong dengan sembilu yang tajam. Tembuni kemudian dimasukkan ke dalam kapit dan diberi sedikit garam. Kemudian ditutup dengan daun pisang yang telah diasap (dilembutkan).
Kapit tersebut diikat dengan bamban dan ditanam di bawah pohon besar. Kapit juga dapat ditanam di bawah bunga-bungaan atau dihanyutkan di sungai yang arusnya deras.
Setelah tembuni selesai dipotong, bayi dibersihkan dengan beberapa lapisan kain sarung atau kain batik. Bayi diletakkan di atas talam yang telah dialasi sarung atau kain batik. Kemudian ayah memperdengarkan adzan dan iqamat di dekat telinga bayi tersebut.
Hal ini dimaksudkan agar suara yang pertama kali didengar oleh anak adalah kalimat Allah sehingga anak tersebut menjadi anak yang bertakwa.
Setelah itu bibir bayi diolesi dengan gula atau kurma dan garam. Hal ini diharapkan si bayi dapat bermulut manis dan bertutur manis (semua perkataan diperhatikan dan diikuti orang lain).
Setelah prosesi tersebut selesai, upacara yang dilakukan adalah bapalas-bidan yang dipimpin oleh seorang dukun beranak atau bidan. Dukun beranak tersebut mengucapkan doa-doa dan tubuh bayi ditaburi dengan tepung tawar.
Hal ini mempunyai maksud agar si bayi selalu didampingi oleh saudaranya (yang merupakan tembuni) dan terhindar dari gangguan roh jahat.
Rangkaian acara berikutnya adalah pemberian nama untuk si bayi atau sering disebut dengan istilah tasmiah. Susunan acara dalam upacara tasmiah adalah pembacaan ayat-ayat Al Quran (surat Ali Imran), pemberian nama oleh Mualim atau penghulu, dan barzanji.
Setelah acara tersebut selesai, warga yang menghadiri upacara ini diminta memberikan tepung tawar pada tubuh si bayi dengan baburih-likat termasuk Mualim atau penghulu. Selesai upacara tasmiah menandakan selesainya rangkaian upacara kelahiran di masyarakat Banjar.
Perlengkapan Upacara Penanaman Tembuni
Dalam mengadakan upacara adat kelahiran seorang anak diperlukan beberapa perlengkapan sebagai berikut: Upiah pinang (pelepah pinang) untuk membungkus tembuni (tali pusat/ari-ari). Kapit (wadah tembikar yang bentuknya menyerupai pot bunga kecil) digunakan untuk menyimpan tembuni. Sembilu digunakan untuk memotong tali pusat (ari-ari). Sarung kain batik digunakan untuk membersihkan tubuh bayi ketika tali pusatnya telah dipotong. Tepung tawar digunakan untuk menaburi tubuh bayi agar terlepas dari gangguan roh-roh jahat. Madu, kurma, dan garam digunakan untuk mengolesi bibir bayi. Kukuih (bubur yang terbuat dari beras ketan). Seliter beras, sebiji gula merah, sebuah kelapa, rempah-rempah untuk memasak ikan sebagai sasarah diberikan kepada dukun bayi untuk ungkapan rasa terima kasih.