Penjabat Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Muhlis menegaskan kehadiran Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) di daerah ini sangat dibutuhkan untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang rentan terhadap konflik.
NKRI mempunyai ciri khas yaitu, kebhinekaan, ras, suku, budaya dan agama yang menghuni dan tersebar diberbagai wilayah nusantara dan bertekad untuk menjadi satu bangsa, satu tanah air, dan menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia, perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
“Perlu pembauran antarsuku agar fanatisme kesukuan tidak memicu konflik. Sekecil apapun persoalan sosial harus segera terselesaikan agar tidak menjadi besar,” kata Muhlis menerima para perwakilan FPK Barito Utara di rumah jabatan bupati setempat di Muara Teweh, Rabu.
Muhlis menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang menjaga kondusifitas serta kerukunan umat baik beragama, bersuku, budaya mengingat Kabupaten Barito Utara memiliki masyarakat yang latar belakang berbeda.
Kepada seluruh perwakilan FPK, kata dia, yang diketahui masyarakat Barito Utara tidak hanya ditinggali asli suku Dayak tetapi banyak terdapat suku, ras, budaya dan agama yang berbeda dari berbagai wilayah di Indonesia tetap dapat bersatu dan menjalin persaudaraan yang erat.
“Ini membuktikan Barito Utara merupakan salah satu daerah yang menjunjung tinggi toleransi antar masyarakat sesuai dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika,” ujar Muhlis.
Sumber: Antara Kalteng