Jakarta – Pasukan militer dikerahkan di ibukota Pakistan, Islamabad pada hari Kamis setelah penangkapan mantan perdana menteri Imran Khan memicu protes keras selama dua hari oleh para pendukungnya.
Khan ditahan selama delapan hari atas tuduhan korupsi pada hari Rabu, puncak dari kampanye pembangkangan yang jarang terjadi terhadap militer yang kuat.
Dilansir kantor berita AFP, Kamis (11/5/2023), penangkapan Khan membuat marah para pendukung partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), yang bentrok dengan pasukan keamanan di beberapa kota dan berbaris menuju markas militer.
Para pendukung Khan menuduh militer mengatur pelengseran Khan pada April tahun lalu. Militer telah membantah terlibat.
“Jika mereka berpikir bahwa penangkapan Imran Khan akan melemahkan semangat kami, maka mereka salah besar,” kata pengunjuk rasa Niaz Ali di kota Peshawar, di mana beberapa monumen dan gedung pemerintah dibakar.
“Kami mendukung Imran Khan dan akan mendukungnya sampai mati,” imbuhnya.
Setidaknya tujuh pejabat dari pimpinan pusat PTI telah ditangkap dan ditahan karena dituduh mendalangi protes, kata polisi Islamabad pada Kamis (11/5) pagi waktu setempat.
Pemerintah Pakistan pada hari Rabu (10/5) menyetujui pengerahan tentara di dua provinsi — termasuk Punjab, yang paling padat penduduknya — dan di ibu kota untuk memulihkan ketenangan.
Polisi Islamabad mengatakan pasukan telah memasuki ‘zona merah’ ibu kota yang sensitif di mana gedung-gedung pemerintah berada.
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan para pendukung PTI di beberapa kota, termasuk kota pelabuhan besar Karachi.
Kepolisian dan rumah sakit melaporkan bahwa setidaknya enam orang tewas dalam insiden terkait aksi-aksi protes.
Ratusan petugas polisi terluka di berbagai wilayah Pakistan, sementara di provinsi Punjab, lebih dari 1.000 orang telah ditangkap.
Badan komunikasi Pakistan mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah memerintahkan penghentian layanan internet seluler dan membatasi akses ke situs media sosial Twitter, Facebook dan YouTube.
Pihak berwenang juga telah memerintahkan sekolah ditutup secara nasional, dengan ujian akhir tahun dibatalkan.
Khan muncul di pengadilan korupsi yang diadakan secara khusus pada hari Rabu, yang menahannya selama delapan hari menyusul permintaan dari badan anti-korupsi Pakistan.
Peristiwa tersebut menandai peningkatan dramatis dalam krisis politik yang telah membara selama berbulan-bulan, di mana Khan melancarkan kampanyenya yang belum pernah terjadi sebelumnya melawan militer, dengan mengandalkan dukungan para pendukung setianya.
Sumber : Detik