Saturday, July 20, 2024
HomeBeritaPenggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan


TEMPO.COJakarta – Penggemar K-Pop global dan Indonesia membuat petisi agar perusahaan otomotif Korea Selatan, Hyundai mundur dari perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Batu Bara di Kalimantan Utara. 

Juru Kampanye Kpop4planet dari Korea Selatan, Dayeon Lee dihubungi Tempo melalui pesan email pada Jumat, 5 April 2024 dia menjelaskan petisi tersebut sudah disuarakan sejak Maret 2023 lalu.

“Kami meminta dia (Hyundai) menarik diri dari pembelian aluminium Adaro,” kata Dayeon kepada Tempo

Menurutnya, selama perusahaan tersebut menggunakan pembangkit listrik tenaga batubara baru. Hyundai mempunyai pengaruh besar terhadap ARMY yang merupakan penggemar K-pop lantaran grup band BTS merupakan duta merek Ioniq EVs. “Penggemarnya sebagian besar berasal dari generasi muda, yang paling terkena dampak krisis iklim,” ujarnya.

Menurutnya penting memerangi krisis iklim yang diklaim mengancam keberlangsungan hidup manusia. “Kita tidak punya waktu dan ruang untuk mengizinkan pengguna bahan bakar fosil yang baru dan kotor,” ucapnya. 

Selain itu, menurutnya hal itu bertentangan dengan tujuan Hyundai untuk mencapai netralitas karbon pada 2045 mendatang. Dia mengutip market forces, sebuah kelompok aksi iklim yang fokus mengungkap lembaga-lembaga yang mendanai proyek merusak lingkungan, jika Hyundai melanjutkan pembelian 50 ribu sampai 100 ribu ton aluminium setahun dari smelter Adaro, maka emisi Scope 3 Hyundai akan meningkat 3 sampai 6 persen.

“Kpop4Planet telah melakukan kampanye ini bersama para penggemar K-pop lainnya secara global khususnya BTS ARMY Indonesia,” ujarnya. 

Dayoen mengatakan penggemar K-pop ingin melihat idolanya bekerjasama dengan perusahaan yang peduli dengan bumi. “Kami harap Hyundai akan melanjutkan kolaborasi dengan BTS, mengadvokasi kendaraan listrik yang benar-benar berkelanjutan tidak menggunakan bahan bakar fosil,” ujarnya. 

Dia berharap investasi Hyundai nantinya lebih ramah lingkungan.

Petisi itu salah satunya diterbitkan di sejumlah media sosial di akun X, @CoalDeSac yang menguntungkan fans K-Pop melawan krisis iklim dan pengguna batu bara. 

“KPOP4PLANET dan BTS Army Indonesia mengirimkan surat terbuka kepada Hyundai agar mundur dari kerjasama dengan Adaro yang membangun PLTU berkapasitas 1.1 GW di Kaltara,” tulis petisi dalam akun media sosial X, @CoalDeSac pada Sabtu, 5 April 2024. 

Menurut akun itu, grup band asal Korea, BTS merupakan brand ambassador dari mobil listrik Hyundai, Ioniq EV. Sehingga, Army—penggemar BTS, diajak untuk membuat petisi.

Taksonomi hijau 1.0 yang dikeluarkan OJK tahun lalu menuai kritik karena sektor yang seharusnya berada dalam kategori merah malah masuk dalam kategori kuning seperti batu bara. Sedangkan Hyundai berencana akan menggunakan alumunium dari Adaro untuk produksi mobil listriknya. Sehingga dia mengklaim bahwa smelter aluminium hijau lantaran menggunakan PLTA Kayan, namun jika menggunakan batu bara.

Pengkampanye iklim dan energi Greenpeace, Bondan Andrianu mendukung apa yang dilakukan K-pop global dan Indonesia. Menurutnya itu adalah bentuk kepedulian nyata terhadap lingkungan. 

“Di mana Adaro menjanjikan dalam bentuk ‘green‘ tapi nyatanya masih akan membangun PLTU Batubara untuk smelter aluminium di Kartara,” kata Bondan dihubungi Tempo melalui pesan singkat.

Menurutnya, hal itu bertolak belakang dengan klaim janji Adaro soal Green dan mendukung net zero emission yang dijanjikan Hyundai. “Artinya langkah mundur MoU sudah seharusnya diambil Hyundai jika ingin tetap mempertahankan suplai Chain (rantai pasok) yang green dan mendukung zero emission,” ujarnya.

Sumber: tempo.co

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

Most Popular