Wednesday, October 16, 2024
HomeIndonesiaSuku-Suku di Pulau Kalimantan Beserta Penjelasannya, Ada Dayak-Bugis

Suku-Suku di Pulau Kalimantan Beserta Penjelasannya, Ada Dayak-Bugis

Suku-suku di Kalimantan sangat plural dan tersebar di empat Provinsi yang ada di Pulau ini. Luas pulau Kalimantan yang mencapai 743.330 km2 dan menjadi pulau terbesar ketiga di dunia.


Pulau yang sering disebut sebagai Borneo Island ini terkenal akan keindahan dan sumber daya alam yang melimpah. Sebagaimana diketahui, Pulau Kalimantan menjadi penyumbang utama minyak, gas, alam, hingga batu bara bagi Indonesia.

Tak heran jika Pulau Kalimantan memiliki suku-suku yang unik dan beragam. Salah satunya ialah Suku Dayak yang sangat terkenal di Indonesia. Suku ini mendiami seluruh wilayah di Pulau Kalimantan.

Berikut suku-suku di Pulau Kalimantan yang tersebar di beberapa wilayah :

Kalimantan Barat
Di Kalimantan Barat (Kalbar) terdapat empat suku yang berada-beda. Berikut ini penjelasnnya.

1. Suku Dayak
Mengutip dari Jurnal Antropologi Universitas Negeri Yogyakarta, Suku Dayak merupakan suku terbesar yang mendiami Kalimantan. Awalnya, mereka bermukim di daerah pantai dan sungai yang ada di Kalimantan, namun karena pengaruh dari luar, mengakibatkan Suku Dayak menyingkir ke hutan dan bukit-bukit yang ada di Kalimantan dengan membentuk suatu kelompok.

Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 lalu, jumlah penduduk Suku Dayak mencapai 3.009.494 yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, sekitar 815.485 masyarakat Suku Dayak yang tersebar di seluruh Indonesia tidak lagi menetap di Kalimantan Barat.

Suku Dayak mempunyai ciri khas yaitu tato yang juga disebut dengan tutang. Tato di sekujur tubuh ini sangat sakral dan berhubungan erat dengan beberapa kejadian.

Selain itu, memanjangkan cuping telinga dengan menggunakan pemberat berbahan logam juga termasuk salah satu ciri khas dari Suku Dayak. Tujuannya yaitu untuk menunjukkan status sosial seseorang dan juga bermakna filosofis sebagai simbolik kesabaran dan mampu menahan sakit hati.

2. Suku Melayu
Suku Melayu tidak hanya berada di Pulau Sumatera, tapi juga di Pulau Kalimantan. Suku ini dikenal sebagai Suku Melayu Pontianak.

Penduduk asli Suku Melayu memeluk agama Islam. Bahasa yang digunakan Suku Melayu adalah bahasa melayu yang mirip dengan bahasa melayu Riau.

Suku Melayu mempunyai ciri khas panggilan dalam keluarganya. Anak pertama disebut long atau sulung, anak kedua ngah atau ongah, selanjutnya dipanggil cik dan anak bungsu dipanggil cu atau ucu.

3. Suku Dayak Iban
Mengutip dari jurnal Universita Atmajaya Jogjakarta yang berjudul “Eksistensi Kearifan Lokal Tato Mayasrakat Suku Dayak Iban di Kalimantan Barat Setelah Berlakunya Aturan Jaksa Agung Tentang Pengadaan PNS Kejaksaan Republik Indonesia”, Suku Dayak Iban dahulu dikenal sebagai Dayak Laut yang berdomisili di Kalimantan Barat. Suku ini juga tersebar di Brunei Darussalam, Tawau Sabah, dan Sarawak.

Suku ini memiliki baju adat yang unik dengan warna terang yang cantik. Baju lengan pendek serta kain yang dikenakan sepanjang lutut. Bagi kaum wanita mengenakan hiasan kepala seperti cunduk mentul riasan pengantin jawa.

Masyarakat Suku Dayak Iban memiliki tato yang sangat bervariasi di tubuhnya. Suku ini percaya jika tato yang ada pada tubuhnya akan menjadi cahaya sehingga tubuhnya akan terang. Selain itu, tato juga merupakan identitas bagi Suku Dayak Iban.

Kalimantan Timur
Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki luas 127.346,92 km² dan populasi sebesar 3.793.152 jiwa. Ibu kota provinsi ini berada di Samarinda. Berikut beberapa suku-susuknya.

4. Suku Kutai
Suku Kutai adalah suku Melayu Asli Kalimantan Timur dan merupakan rumpun suku Dayak. Mata pencaharian Suku Kutai adalah bertani di lahan kering seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan juga kacang tanah.

Hasil pertanian itu mereka gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, mereka juga menangkap ikan di danau, sungai, dan rawa.

Suku Kutai mayoritas beragama Islam dan hidup di tepi Sungai. Karenanya, suku ini telah terjadi asimilasi dengan suku pendatang lain sehingga ciri khasnya sudah mulai hilang.

5. Suku Paser
Suku ini berdomisili di Kabupaten Paser dan Kota Balikpapan. Sebagian besar masyarakat memeluk agama Islam dan Kristen. Bahkan telah mendirikan kerajaan Islam yaitu Kesultanan Paser.

Suku Paser berbeda seperti suku lainnya yang bermukim di perairan. Suku Paser justru bermukim di kawasan hutan lindung Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.

Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan adalah provinsi dengan ibu kota yang berada di Banjarbaru. Sebelumnya ibu kota Kalimantan Selatan berada di Banjarmasin. Kalimantan Selatan memiliki beberapa suku yang memiliki populasi cukup banyak, seperti :

6. Suku Bugis Pagatan
Mengutip jurnal UIN Sunan Ampel, Suku Bugis Pagatan merupakan keturunaan dari Suku Bugis Sulawesi Selatan. Karena mendiami Desa Pagatan, maka suku ini diberi nama Pagatan pada akhir nama.

Suku ini hadir sejak tahun 1750, yang didirikan oleh hartawan asal Wajo, Sulawesi Selatan. Mayoritas pekerjaan Suku Bugis Pagatan adalah nelayan, namun mereka juga mempunyai keahlian membuat sarung tenun.

Suku Bugis Pagatan memiliki upacara adat yang disebut Upacara Mappanretasi. Upacara ini merupakan tradisi keagamaan yang diadakan setiap tahun dan terpelihara oleh masyarakat Bugis Pagatan, khususnya nelayan Bugis yang beragama Islam.

7. Suku Banjar
Suku Banjar merupakan etnis asli dari Pulau Kalimantan, utamanya Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Riau, dan Jambi. Menurut Badan Pusat Statistik, saat ini penduduk Suku Banjar mayoritas beragama Islam. Suku Banjar memiliki populasi yang cukup banyak, bahkan hampir menguasai seluruh Kalimantan Selatan.

Ada kultur kekerabatan yang cukup autentik di Suku Banjar dengan skema panggilan bernama Ulun. Selain itu, ada bahasa Banjar sebagai bahasa asli dari Suku Banjar yang secara linguistik dengan bahasa di rumpun Melayu.

Kebudayaan khas Suku Banjar cukup bervariasi, seperti rumah banjar, seni tari banjar, mamanda hingga musik panting. Suku Banjar juga terkenal akan kulinernya, seperti soto banjar dan sate banjar.

Suku Banjar dikenal ulet dan rajin bekerja, sehingga bisa mencapai cita-cita. Hal tersebut pula yang mendorong kebiasaan merantau penduduk Suku Banjar.

8. Suku Dayak Bawo
Suku Dayak Bawo juga masih satu rumpun dengan Suku Dayak. Masyarakat Dayak Bawo sering mengadakan upacara keagamaan dan upacara tradisional lainnya. Mayoritas agama suku ini menganut kepercayaan kaharingan.

9. Suku Dayak Meratus
Suku Dayak Meratus merupakan bagian dari Suku Dayak. Suku ini juga sering disebut dengan Dayak Biaju. Bahasa sehari-hari Suku Dayak Meratus adalah bahasa Meratus, bahasa Banjar, dan ada juga yang menggunakan bahasa Indonesia. Untuk kepercayaan, suku ini menganut kepercayaan kaharingan.

Mengutip dari buku yang berjudul “Jejak Budaya Dayak Meratus dalam Perspektif Etneroligi” menyebutkan bahwa Suku Dayak Meratus sangat mempercayai mitos. Suku ini percaya bahwa mitos dapat mengungkapkan tabir misteri bagi masyarakat Suku Dayak Meratus.

Kalimantan Utara
Provinsi Kalimantan Utara ini berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Pemerintahan Provinsi ini berpusat di Tanjung Selor.

Kalimantan Utara merupakan daerah otonom yang terdiri dari satu provinsi dan 10 kabupaten, serta satu suku yaitu Suku Tidung.

10. Suku Tidung
Selain Kalimantan Utara, Suku ini juga mendiami Malaysia tepatnya di Sabah. Suku Tidung dikategorikan suku yang berbudaya Malayu dikarenakan mayoritasnya beragama Islam.

Mengutip dari detikEdu, Bahasa yang digunakan Suku Tidung adalah bahasa Tidung, dan hampir mirip dengan bahasa Kalimantan.

Suku Tidung memiliki keunikan, yaitu pengantin laki-laki dan perempuan dilarang membuang air selama beberapa hari setelah menikah. Hal ini sangat unik, karena suku lain tidak memiliki aturan yang serupa. Hingga saat ini aturan itu masih berlaku.

Pada Tahun 2021 lalu, Suku Tidung menjadi terkenal karena kemunculan uang pecahan 75.000 dengan menggunakan ilustrasi Suku Tidung.

Sumber: Detik.com

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

Most Popular