Monday, July 22, 2024
HomeBeritaBMKG Ungkap Ada Tanda Musim Kemarau Kering di RI Mau Berakhir

BMKG Ungkap Ada Tanda Musim Kemarau Kering di RI Mau Berakhir


Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan, musim kemarau ekstrem di Indonesia akan segera berakhir. Meski El Nino diprediksi masih berlanjut sampai tahun 2024 nanti.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini tengah mengalami musim kemarau yang lebih ekstrem, yaitu lebih kering dan lebih panas dibandingkan musim kemarau biasanya. Kondisi ini dipicu fenomena El Nino dan IOD Positif, yang menyebabkan anomali kenaikan suhu dan berkurangnya curah hujan dari kondisi normal.

“Musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini. Dan awal musim hujan secara bertahap, dimulai awal November 2023,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangan di situs resmi, dikutip Kamis (5/10/2023).

Hanya saja, lanjutnya, akibat tingginya keragaman iklim, maka awal musim hujan di seluruh wilayah Indonesia tidak terjadi secara serentak.

“Awal musim hujan berkaitan erat dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia. Saat ini, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun hujan,” katanya.

“Sementara puncak musim hujan diprediksi akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2024,” lanjutnya.

Perkembangan El Nino

Di sisi lain, Dwikorita menjelaskan, dari data satelit terkini, diprediksi kondisi El Nino masih akan berlangsung hingga akhir Oktober. Kemudian, pada bulan November, akan terjadi transisi dari musim kemarau ke musim hujan.

“Sesuai prediksi BMKG, puncak dampak El Nino terjadi pada bulan September. Dari data satelit yang terkini, terlihat Oktober ini tampaknya intensitas El Nino belum turun. Fenomena El Nino ini diprediksi masih akan terus bertahan hingga tahun depan,” terangnya.

“Alhamdulillah karena adanya angin monsun dari arah Asia sudah masuk mulai November, jadi Insya Allah akan mulai turun hujan di bulan November. Artinya pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan sehingga diharapkan kemarau kering Insya Allah berakhir secara bertahap,” kata Dwikorita.

Karena itu, Dwikorita tetap mewanti-wanti agar masyarakat tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Selama bulan Oktober ini kondisinya masih kering, maka tidak dibakar pun bisa terbakar. Jadi dimohon masyarakat jangan coba-coba dengan sengaja atau tidak sengaja mengakibatkan nyala api karena pemadamannya akan sulit untuk dilakukan,” pungkas Dwikorita.

Sumber: CNBC Indonesia

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

Most Popular