DIREKTORAT Reserse Polda Kaltim mencatat, setiap harinya ada 5-10 kasus kriminal umum yang ditangani di Kaltim. Itu diungkapkan Direktur Reskrimum Polda Kaltim Kombes Kristiaji.
“Kalau melihat angka tersebut, artinya masih rendah dan relatif aman,” ungkapnya. Minimnya angka kriminalitas itu, sebut dia, salah satunya karena kondisi perekonomian Kaltim yang terus membaik.
“Aspek ini memang selalu linear ya. Kalau ekonomi bagus, pasti tingkat kriminalitas rendah,” tutur mantan direktur Reskrimum Polda Nusa Tenggara Barat itu.
Keberadaan proyek besar yang banyak menyerap tenaga kerja, ucap dia, jadi salah satu faktor minimnya tingkat kriminalitas harian di Benua Etam. “Selama setahun terakhir, kami tidak mendapati ada kasus kejahatan seperti perampokan atau pencurian dengan kekerasan yang sampai menimbulkan korban jiwa,” paparnya.
Minim tindak kejahatan dengan kekerasan, saat ini Kristiaji menyebut, kepolisian fokus melakukan pengungkapan kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sesuai perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ada 40 perkara telah ditangani seluruh jajaran.
Secara nasional, fokus utama TPPO adalah masalah pekerja migran Indonesia (PMI). Namun, semenjak Kaltim berpisah dengan Kalimantan Utara, yang notabene jadi salah satu pintu masuk menuju Malaysia, persoalan PMI memang tak banyak ditangani Polda Kaltim.
Sumber: KaltimPost