Monday, July 22, 2024
HomeBeritaPemerintah Ukraina meminta para pengungsi untuk tidak kembali ke negaranya

Pemerintah Ukraina meminta para pengungsi untuk tidak kembali ke negaranya

Jakarta, – Pemerintah Ukraina meminta para pengungsi dari negeri itu untuk tidak kembali ke negaranya. Hal ini akibat ancaman krisis energi di tengah musim dingin pasca serangan Rusia ke sumber-sumber energi negeri itu.

Hal ini dikatakan Wakil Perdana Menteri Irina Vereshchuk pada Selasa, dikutip Rabu (26/10/2022). Menurutnya menjauh dari Ukraina sementara waktu adalah pilihan terbaik untuk melindungi mereka dari risiko dan membantu negaranya “bertahan” dari krisis energi.

“Rusia kalah di medan perang dan karena itu beralih ke meneror penduduk sipil dengan menargetkan infrastruktur energi Ukraina,” katanya berbicara di TV national, dikutip RT.

“Saya akan meminta kalian untuk tidak kembali. Kita harus selamat dari musim dingin … jaringan listrik tidak akan bertahan. Anda tidak perlu melakukan ini (pulang ke Ukraina). Jika Anda memiliki kesempatan untuk tinggal, lebih baik menghabiskan musim dingin di luar negeri,” tambahnya.

Ia pun menjelaskan situasi kemungkinan akan memburuk. Karenanya, ia meminta warga bertahan lebih dulu di luar negeri, seraya pemerintah memikirkan rencana lain.

“Anak-anak kita memang harus tinggal dan belajar di sini, tetapi untuk saat ini mari kita menahan diri,” tegasnya.

“Karena kita mengerti bahwa situasinya akan memburuk dan kita harus bertahan hidup di musim dingin … Kami akan memikirkan yang lainnya,” ujarnya lagi.

Menurut jajak pendapat yang diterbitkan oleh pusat Razumkov yang berbasis di Kyiv pada Agustus, lebih dari 90% pengungsi Ukraina berencana pulang. Lebih dari 88%, berniat kembali tinggal di wilayah yang sama di mana mereka hidup sebelum dimulainya serangan Rusia 24 Februari.

Ukraina sendiri kini telah mengalami pemadaman listrik reguler sejak Moskow melancarkan serangan besar-besaran terhadap infrastruktur kritisnya, termasuk pembangkit listrik, 10 Oktober. Presiden Ukraina Vladimir Zelensky sejak itu meminta warganya mengurangi tekanan pada sistem energi, membatasi penggunaan listrik antara jam 17.00 dan 23.00.

Sementara itu, kepala raksasa energi milik negara Naftogaz, Yuri Vitrenko, mengatakan bahwa Ukraina menghadapi “musim dingin terburuk dalam sejarah”. Ini ditandai dengan “pemadaman listrik yang konstan.”

Dia menjelaskan bahwa serangan udara Rusia baru-baru ini juga menghantam kilang minyak. Bahkan menghancurkan sekitar 40% pembangkit listrik.

Pada hari yang sama, pengecer online Ukraina Rozetka mengungkapkan bahwa dua minggu terakhir telah melihat peningkatan tajam dalam permintaan untuk barang yang dibutuhkan jika terjadi krisis energi. Seperti kompor perut buncit, power bank, lilin dan kompor gas.

RELATED ARTICLES

TRANSLATE

Most Popular